Sahabat muslimah, puasa Ramadhan
memiliki keutamaan yang besar. Bisa menghapus dosa yang telah lalu, menjadi
perisai dari api neraka, serta membuat pelakunya berbahagia saat berjumpa
dengan Allah Azza wa Jalla.
Namun, ada hal-hal yang dapat
menghilangkan pahala puasa. Puasanya secara hukum tetap sah, tetapi tidak bernilai.
Sia-sia. Sehingga keutamaan-keutamaan tersebut pun tak bisa diraih.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ
الْجُوعُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa, ia tidak mendapat apa-apa
kecuali rasa lapar” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini mengisyaratkan, ternyata
yang puasanya sia-sia, puasanya tidak berpahala itu tidak sedikit. Jumlahnya
banyak. Lalu, apa saja yang bisa menghilangkan pahala puasa?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ
فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya,
maka Allah tidak butuh kepada perbuatannya yang meninggalkan makan dan minum”
(HR. Al Bukhari)
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ
وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya
serta kebodohan, maka Allah tidak butuh kepada perbuatannya yang meninggalkan
makan dan minum” (HR. Al Bukhari)
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul
Bari menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kalimat “Allah tidak butuh kepada
perbuatannya yang meninggalkan makan dan minum” adalah Allah tidak menerima
puasanya. Pahalanya terkurangi atau bahkan hilang sama sekali. Puasanya
sia-sia, tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar saja.
Dalam hadits ini hanya disebutkan
tiga hal: az zuur, al ‘amala bizzuur, dan al jahl. Ketiganya bisa diterjemahkan
secara sederhana menjadi dusta, amalan dusta dan kebodohan. Namun jika dirinci,
ketiga kata ini mencakup banyak hal.
1.Bohong
Bohong atau dusta adalah hal yang
diharamkan Allah baik dalam kondisi puasa atau tidak. Jika dilakukan saat
puasa, maka bohong atau dusta bisa menghilangkan pahala puasa.
2.Sumpah palsu
Termasuk jenis kebohongan adalah
sumpah palsu. Bahkan sumpah palsu merupakan dusta yang levelnya lebih tinggi
karena membawa nama Allah dalam berbohong.
3.Kesaksian Palsu
Adakalanya seseorang menjadi saksi
untuk suatu perkara lalu ia memberikan kesaksian palsu. Maka ini juga termasuk
bentuk dari kebohongan.
4.Korupsi
Korupsi adalah jenis kebohongan yang
fatal. Ia bukan sekedar membohongi satu dua orang tetapi membohongi banyak
orang. Ia membohongi rakyat. Uang yang seharusnya untuk rakyat atau milik
negara, diambil menjadi milik pribadi. Ini juga menghilangkan pahala puasa.
5.Fitnah
Memfitnah orang lain juga merupakan
varian dari kebohongan. Jika bohong adakalanya dampak langsungnya kecil, fitnah
umumnya berdampak besar. Ia bisa menghancurkan nama baik seseorang, membunuh
karakter seseorang, bahkan bisa membuat orang yang difitnah masuk penjara atau
dihukum mati.
6.Mengkhianati amanah
Terutama jika seseorang memiliki
jabatan baik di organisasi, perusahaan maupun pemerintah. Seharusnya ia membawa
kebaikan untuk orang lain, seharusnya ia memakmurkan masyarakat tetapi justru
berbuat sebaliknya. Merugikan masyarakat dan menyengsarakan rakyat.
7.Ghibah
Ghibah, meskipun yang disampaikan
apa adanya (tidak bohong), ia juga termasuk perbuatan yang dapat menghilangkan
pahala puasa. Ghibah termasuk dalam kategori al jahl; kebodohan atau tindakan
bodoh.
8.Rafats
Rafats maksudnya adalah bentuk
kata-kata atau tulisan yang mengarah pada pembangkitan syahwat. Porno, dalam
istilah sekarang. Ini juga termasuk menghilangkan pahala puasa karena menurut
Imam Tirmidzi dan para penulis kitab Sunan memahami al jahl sebagai segala
bentuk kemaksiatan.
9.Bayangan syahwat
Membayangkan hal-hal yang bersifat
rafats dan membangkitkan syahwat juga bisa menghilangkan pahala puasa.
10.Melihat aurat lawan jenis atau
melalui gambar dan film
Jika rafats pada poin sebelumnya
secara khusus berbentuk perkataan atau tulisan, maka pandangan mata ke arah
aurat lawan jenis atau hal-hal yang membangkitkan syahwat juga termasuk
menghilangkan pahala puasa. Termasuk juga jika berbentuk gambar dan film.
Kemaksiatan lain
Seperti disebutkan di atas, al jahl
juga diartikan segala bentuk kemaksiatan. Sehingga kemaksiatan-kemaksiatan lain
yang tidak tercantum dalam poin-poin sebelumnya juga bisa menghilangkan pahala
puasa.
Sumber : webmuslim.com

Join My Sosmed