Tafsir Q.S al-Mu’minun ayat 12-14 dan Q.S al-Isra’ ayat 70



1. Tentang proses penciptaan dan akhir kehidupan manusia

Q.S al-Mu’minun ayat 12-14



(13) ثُمَّ جَعَلْناهُ نُطْفَةً في‏ قَرارٍ مَكين (12) وَ لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طين

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظاماً فَكَسَوْنَا الْعِظامَ لَحْماً ثُمَّ أَنْشَأْناهُ خَلْقاً آخَرَ (14) فَتَبارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخالِقينَ





Artinya : "Dan sesungguhnya telah Kami jadikan manusia dari air saringan dari tanah." (ayat 12). "Kemudian itu, Kami jadikan dia (setitik mani itu) di tempat yang tetap terpelihara." (ayat 13). "Kemudian Kami jadikan pula mani ifu menjadi segumpal darah, kemudian Kami jadikan pula segumpal darah itu menjadi segumpal daging, dan daging itu Kami jadikan tulang, lalu tulang-tulang itu Kami liputi dengan daging pula." Kemudian itu Kami ciptakan satu bentuk yang lain. " "Maha Suci Allah, Tuhan yang sepandai-pandai membentuk " (14).



Tafsirnya :

Alloh SWT. Berfirman menceritakan bagaimana manusia itu diciptakan yang berasal dari saripati tanah, ialah Adam, kemudian keturunannya diciptakan dari air mani yang tersimpan dalam tempat yang kokoh, ialah rahim ibunya, yang memang tersedia untuk itu dan setelah melewati suatu masa tertentu dijadikanlah air mani itu segumpal darah, kemudian segumpal darah menjadi daging dan dari daging terciptalah tulang belulang yg berbentuk kepala tangan dan kaki, kemudian dibungkus daging, otot dan urat, maka terciptalah suatu makhluk yang berbentuk lain dan ditiupkanlah roh, diberi-Nya sarana pendengaran, penglihatan, mencium, bersuara, berfikir, dan bergerak, sehingga lengkaplah ia menjadi manusia yang utuh, sempurna sebagai makhluk Alloh yang pilihan dan mulia.

Alloh berfirman, “kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain, janin yang lahir dari perut ibunya sebagai bayi, tumbuh menjadi balita, balita menjadi remaja, kemudian menjadi manusia lanjut usia dan akhirnya kamu sekalian mati, kemudian bila hari kiamat tiba dibangkitkan lah kamu sekalian dari kubur untuk berkumpul di padang Mahsyar dan menerima peradilan dari Tuhan Yang Maha Hakim lagi Maha Adil. Dan Maha sucilah dia sebagai pencipta yang paling baik”.



2. Tentang konsep manusia dalam sebutan Bani Adam



Q.S al-Isra’ ayat 70



وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ (70) خَلَقْنَا تَفْضِيلًا



Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.



Tafsirnya :

Allah SWT menjelaskan bahwa Dia telah memuliakan Adam dengan raut muka yang indah, potongan yang serasi dan diberi akal, agar dapat menerima petunjuk, untuk berbudaya dan berpikir guna mencari keperluan hidupnya, mengelola kekayaan alam serta menciptakan alat pengangkut di darat, di lautan maupun di udara. Dan Allah telah memberikan rezeki yang baik-baik kepada mereka itu, yang terdiri dari makanan yang di dapat dari tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Di akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa Dia telah melebihkan mereka itu dengan kelebihan yang sempurna,dari kebanyakan makhluk yang lain yang diciptakanNya.
Dengan demikian seharusnyalah mereka itu tidak mengadakan tuhan-tuhan yang lain yang mereka persekutukan dengan Allah, akan tetapi hendaknya beribadah kepada Nya, serta mengikuti bimbingan wahyu Nya.